Berita

International Guest Lecture Prodi Ilmu Lingkungan UIN Saizu: Integrasi Kimia, Biokimia, dan Fisika dalam Pengelolaan Lingkungan

Ditulis oleh: Mas Fuah

Dipublikasikan pada: 06 June 2024

Cover artikel International Guest Lecture Prodi Ilmu Lingkungan UIN Saizu: Integrasi Kimia, Biokimia, dan Fisika dalam Pengelolaan Lingkungan

Purwokerto, 30 Mei 2024 - Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Saifuddin Zuhri (Saizu) menggelar kuliah umum yang menghadirkan narasumber internasional, Alberto Sarte, LPT dari UM Digos College, Filipina. Kegiatan yang bertajuk "Integrasi Ilmu Lingkungan dari Kimia, Biokimia, dan Fisika dalam Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan" ini dipandu oleh Gangsar Edi Laksono, dosen Ilmu Lingkungan UIN Saizu.

Dalam kuliah umum tersebut, Alberto Sarte menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam studi lingkungan untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Menurutnya, sinergi antara kimia, biokimia, dan fisika sangat diperlukan untuk menganalisis dan menyelesaikan berbagai permasalahan lingkungan.

Alberto menjelaskan bagaimana ilmu kimia memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan menganalisis bahan pencemar. Di Filipina, ilmu kimia telah berkontribusi signifikan dalam pengelolaan kualitas udara dan air. "Penggunaan teknik kimia untuk menganalisis polutan udara dan air sangat vital dalam memantau dan mengelola lingkungan," ungkapnya. Selain itu, Alberto juga menyoroti kontribusi kimia dalam pengelolaan air limbah dan proses pemurnian air sungai secara alami (self purification).

Pada sesi berikutnya, Alberto memaparkan tentang peran biokimia dalam upaya bioremediasi lingkungan. Di Filipina, biokimia telah diterapkan dalam berbagai metode untuk memulihkan lahan yang terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya. "Di Fillipina, bioremediasi menggunakan pendekatan tradisional "bokashi balls" atau "EM mudballs” yakni penggunaan bola-bola lumpur yang diperkaya dengan mikroorganisme efektif ," jelasnya. Metode ini dinilai efektif dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode konvensional yang sering kali menggunakan bahan kimia berbahaya.

Alberto juga menggarisbawahi pentingnya ilmu fisika dalam pengembangan energi baru terbarukan di Filipina. Salah satu penerapan nyata adalah dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin. "Fisika memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin yang efisien dan ramah lingkungan," ujarnya. Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Gangsar Edi Laksono, yang bertindak sebagai moderator, memandu sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis. Mahasiswa dan dosen turut berpartisipasi aktif dalam diskusi. Gangsar menyatakan bahwa kuliah umum ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan tentang pentingnya integrasi berbagai disiplin ilmu dalam pengelolaan lingkungan.

"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menghadapi tantangan lingkungan global," ujar Gangsar.

Kuliah umum ini diakhiri dengan harapan bahwa integrasi ilmu kimia, biokimia, dan fisika dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan secara nyata dalam pengelolaan dan konservasi lingkungan, baik di Indonesia maupun di negara lain. Alberto Sarte juga berharap agar kerja sama internasional  dapat semakin ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran, riset dan aksi lingkungan antar kedua universitas.